Dari Sampah Kerang Bisa Kantongi Rp 200 Juta/Bulan
Jakarta - Sampah hasil laut belum banyak dimanfaatkan
secara ekonomis, padahal sampah laut seperti kerang jika dibuat berbagai
produk unik, sangat menjanjikan untuk peluang bisnis. Contohnya
industri lampu kerang yang ditekuni oleh Rozi keluarganya sejak tahun
2005.
Berawal dari niat untuk memanfaatkan sampah kerang agar
menjadi barang yang bisa berguna, Rozi memulai usahanya untuk membuat
kerajinan berbahan baku kerang. Dari usaha inim ia bisa mengantongi
omzet rata-rata Rp 200 juta/bulan.
"Biasanya saya jalan-jalan ke
pantai, liat kerang numpuk, saya mikir gimana caranya biar bisa dipakai
itu kerang," ungkap Rozi kepada detikFinance di acara pameran Made in
Indonesia di JCC, Rabu (16/5/12).
Sebelumnya, Rozi mengaku sebagai pekerja furnitur dan mulai merintis
usaha sendiri pada tahun 2005. Ia pun menuturkan, produknya ini merambah
pasar ekspor, sejak tahun 2007, produk Made in Jepara ini berhasil
menembus pasar Amerika Serikat.
"Amerika itu langganan dari tahun 2007, ada juga India. Permintaan dari dalam (domestik) nggak terlalu banyak," paparnya.
Lebih
lanjut lagi, Rozi mangaku bahan baku pun tak sulit ditemukan. Ia
biasanya mendapatkan bahan baku dari Jepara dan daerah Pulau Jawa
lainnya. "Kalau susah di Jepara ya ke Jawa Timur," tuturnya.
Adapun
harga yang dibanderol untuk produk lampu kerang berkisar antara Rp 200
ribu hingga Rp 3 juta. Dalam pameran produk 'Made In Indonesia' yang
diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), Rozi memamerkan
produk unggulannya yaitu lemari berlapis kerang laut yang bernilai Rp 8
juta.
Rozi mengaku sampai sekarang usahanya bisa menyerap tenaga
kerja tetap sebanyak 25 orang. Ini belum termasuk pekerja serabutan
apabila industrinya mendapat kebanjiran pesanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar